Sabtu, 23 Desember 2017

Kick Daddy - Jurus Tanding (2017)

Catalogue: [KAMPAKSQUADNETLABEL02]
Artist: Kick Daddy
Type: Album
Release date: December 23, 2017
Produced by Kick Daddy
Released by Kampak Squad Netlabel

Dengan sangat berbahagia, kami diberi kepercayaan untuk merilis ulang album dari band paling serius namun gagal tenar, atau mungkin akan melanjutkan cita-citanya beberapa tahun kedepan? Entahlah, lagian siapa yang peduli! Kick Daddy yang terbentuk pada 2012 silam, telah merangkum perjalanan mereka dalam sebuah presentasi, yaitu 10 lagu pada album ini. Album yang dikerjakan pada bulan Maret dan April 2016 ini telah dirilis sebelumnya pada akhir 2016 lalu oleh label Independen, Tarung Records dalam format kaset pita dengan jumlah terbatas.
Pasca album ini rilis, band ini nyaris tidak ada kabar samasekali. Dan setelah berfikir agak panjang, sang vokalis Aziz memutuskan memberikan kepercayaan kepada kami untuk merilis ulang album dengan titel Jurus Tanding ini. Selain itu tujuan dirilisnya album ini dalam format digital yang digratiskan adalah untuk menjangkau kawan-kawan di luar sana yang belum bisa mengkonsumsi format fisik atau analognya.

Kami berharap akan melihat lagi penampilan dari band ini suatu saat nanti, dengan karya-karya terbarunya.

Band's Contacts
Phone: +6281334029149
Instagram: @kickdaddykick

Label's Contacts
Phone: +6281249817472
Instagram: @kampaksquad

Selasa, 12 Desember 2017

SARKAM!! - 2 Brand New Songs From The Street Pub (Demo 2017)

Catalogue: [KAMPAKSQUADNETLABEL01]
Artist: Sarkam!!
Type: Demo
Release date: December 12, 2017
Produced by Sarkam!!
Released by Kampak Squad Netlabel 



Pada tanggal 25 November 2017, SARKAM!! - 2 Brand New Songs From The Street Pub (Demo 2017) sebelumnya telah dirilis dalam format CD-R, dibagikan secara gratis sebanyak 500 keping (#LOL).

Sarkam!! adalah salah satu jagoan dari Kampak Squad. Band yang kini diperkuat oleh Lurah Pawon di Gitar dan vokal, serta Jhoufi PD pada Bass ini termasuk band yang lumayan produktif, meski mereka tergolong baru dalam khasanah per-Hatkopang-an Nusantara.

Sarkam!! nampaknya lumayan berhasil mencekok'i Sex Pistols, Rancid, Misfits, The Jam, dan beberapa punkrock dan rock n roll bands dengan Arak serta balada keseharian yang makin membosankan dan mimpi mimpi kelas teri yang enggan atau bahkan mustahil untuk terwujud. Dengan semangat anak muda yang frustasi dan menggebu gebu, Sarkam!! tak begitu mempedulikan kualitas serta skill bermusik mereka.

Konon kabarnya Demo bertajuk 2 Brand New Songs From The Street Pub ini akan menjadi lompatan ke rilisan berikutnya yaitu album penuh mereka. Seperti yang kami baca pada Cover rilisan fisik demo ini, mereka mengatakan "Tell  Your Baby, If The New Rockstar Has Come".
Band's Contacts
Phone: +6281334029149
Instagram: @sarkampunk

Label's Contacts
Phone: +6281249817472
Instagram: @kampaksquad

KAMPAK SQUAD NETLABEL


Kampak Squad Netlabel adalah sebuah sub-divisi dari Kolektif kebanggan kita semua, Kampak Squad. Di dalam Kampak Squad Netlabel, terdapat beberapa rilisan digital dari beberapa band kawan-kawan Kampak, Trenggalek dan sekitarnya, yang sukarela berbagi kepada siapapun yang mendengarkan maupun mengunduhnya. Seperti Netlabel yang lain, Kampak Squad Netlabel ingin menguatkan spirit berbagi pertemanan walaupun kami tau bahwa biaya untuk produksi suatu musik mahal, tapi kami tidak peduli.

Band atau Artist yang berkontribusi dalam Netlabel ini telah mensetujui rules yang disebutkan di atas.

Selebihnya untuk efek kedepan atau jangka panjangnya, kami berharap bisa merangsang band-band lokal (Kampak-Trenggalek) untuk berani dan percaya diri untuk menciptakan suatu karya. Dan juga menjadi media berbagi atau bertukar informasi dengan kawan-kawan pelaku musik di luar Trenggalek. Mengingat begitu minimnya band yang produktif di daerah kami, karena minimnya fasilitas penunjang, geografis, dan macam-macam faktor menyebalkan lainnya. Tapi semoga kawan-kawan tidak mempermasalahkan beberapa alasan yang disebutkan, dan semoga "masih ada kemungkinan di ruang ketidakmungkinan". Setidaknya kami yang hanya sekumpulan anak desa, yang jauh dari kata "kaya harta" tentu bolehlah untuk sedikit saja berbangga diri dengan hadirnya Netlabel ini dan beberapa aktifitas/agenda lainnya. OK, dimulai dari sekarang. Let's Go!

Salam dari Prapatan Kampak!!!

*tulisan ini diketik di Warnet, menggunakan paket malam (12-12-17)

Kamis, 24 Agustus 2017

ZINEKU : I'm The Poor I'm A Fool

Judul : ZINEKU - I'm The Poor I'm A Fool
Penulis : Lurah Pawon
Jumlah Halaman : 34 Halaman
Penerbit : Lurah Pawon Project
Tahun : 2016
Status : Free Download, No Copyright

Rabu, 21 Juni 2017

Eko Marjani “Koalisi Nada” : dari Pentas Musik, Kolektif, Kompilasi, hingga Mediamput

Awal mula, Selasa 6 Juni 2017 waktu menunjukkan jam 9 malam lebih, saya mempunyai waktu senggang untuk bersantai ceria di kala tidak ada apapun yang bisa saya kerjakan. Waktu itu saya check timeline di Twitter pribadi saya, dan kebetulan disana ada @koalisinada lagi on air radio (koalisinada.caster.fm). Lalu saya mencoba iseng untuk menanyakan keberadaannya (Eko Marjani). Sungguh kebetulan di bulan ini saya jarang ngopi, dia lagi di Joker Coffee (ABM), pas banget bisa gabung nih.


Sesampainya disana, ternyata mas Eko lagi duduk sendirian di meja kasir, dengan menghadap laptop. “Wah, ternyata lagi sibuk nih” sindir saya pelan. “ini lagi siaran sama ngedit tulisan untuk tumblr”, jawabnya. Begitulah kurang lebih sapaan saya kepada mas Eko pertama kali waktu itu. Langsung saya dipersilahkan duduk di sampingnya, dan memesan kopi Hitam. Obrolan bermula dari tanyajawab saya kepadanya soal tumblr Koalisi Nada yang sedang dia isikan, dan saya bertanya agak sensitif seputar Koalisi Nada itu sendiri. “Koalisi Nada itu kolektif kan mas, trus untuk orang-orang yang masih aktif dalam “kerja tim” Koalisi Nada itu siapa aja sih?”, tanyaku. “Hmmm, sekarang aku kerjain semuanya…..”, ujar mas Eko. Sontak saya terkejut, secara spontan saya mengambil telepon genggam, dan membuka aplikasi perekam suara. Saya meminta ijin kepada mas Eko untuk merekam pembicaraan ini, dia agak bertanya – tanya “buat apa kamu rekam?”. Bukan lain, bukan tidak hanya untuk tulisan saya di blog ini. Dikarenakan hal yang saya paparkan diatas dengan inti, bahwasanya saya ada waktu luang dan saya bergairah untuk menulis lagi. Paling tidak itu adalah pemakluman dari mas Eko yang masuk akal, hahahaha. Oke, langsung saja ke ringkasan tentang rekaman suara pembicaraan saya dengan mas Eko (Koalisi Nada).
TP        :           “Aku pernah lihat dokumentasi Koalisi Nada di youtube mas, itu tepatnya tahun berapa sih?”
Eko      :           “ohhhh, itu tahun 2012, itu sebagian ada yang disensor sama Youtube, soalnya backsoundnya melanggar hak cipta, sayang sekali sebenernya, haha.”
TP        :           “lha pas cuplikan video itu ada 3 orang, termasuk mas Eko ya kan?”
Eko      :         “Itu sebagian kecil sih, yang lain ada, termasuk kolektif dari beberapa band. Termasuk Tommy dan Anas yang duduk bersamaku di video, waktu itu mereka juga aktif dalam suatu band. Hingga saat ini mereka sibuk dengan dunia masing-masing. Misal Anas sudah menikah, dan aku harus menjaga ini (Koalisi Nada), apa boleh buat, mereka sudah memilih jalannya juga. Kalaupun mereka kembali lagi, silahkan, monggo . . . ayo kita berkarya bareng-bareng lagi, beri kontribusi . . . Terakhir itu bikin acara lagi tahun 2015, saat ALSOO rilis, ya paling tidak ada progress lah dari kolektif ini . . . dan sebagian dana acara itu dari tabungan penjualan Kompilasi Album Koalisi Nada (sekitar 2012-2013, dan ALSOO terlibat di dalamnya), dan diadakan di HoutenHand.
TP        :           “Berarti tahun 2015 merupakan momen comebacknya Koalisi Nada dalam hal Pertunjukan Musik dan Kolektif dong?”
Eko      :           “Iya sih, tapi ternyata yang terjadi hanya sebagian kecil persona yang kembali lagi dalam launching itu. Gapapa sih. Kaya ALSOO itu sendiri sekarang udah bisa berjalan sendiri, dengan dibantu kawan-kawan terdekatnya yang mau membantu.”
TP        :           “Setelah momen 2015 itu, adakah pertunjukan lagi?”
Eko      :           “Ga ada lagi, malahan sebagian band-band yang dulu pernah koleftif dalam lingkup Koalisi Nada sudah BUBAR. Yang aku lihat sekarang masih aktif dan produktif ya Intenna sama ALSOO. Intenna sekarang juga udah lebih nyaman di Semeru (SemeruArtGallery). Sampai saat ini aku masih senang kalau membantu mereka. Sebagian band ada yang masih eksis, ada yang masih ditahap rekaman tapi belum rilis juga, ada juga eksis tapi kurang produktif. Gak tau sih, apakah kolektif hanya sebatas bikin gigs aja sih? Tapi aku gak menyalahkan siapapun sih, mungkin arahnya yang berbeda-beda.”
TP        :           “hingga saat ini Koalisi Nada tetap jalan?”
Eko      :           “dan pada akhirnya aku mendifinisikan ulang lagi tentang Koalisi Nada, memang pada awalnya banyak yang terlibat, tapi dengan kondisi sekarang aku memutuskan untuk “membelah diri”, aku cair, aku beredar aja lah. Sayangkan kalau ini (Koalisi Nada) ditinggalkan. Aku ingin menjawab stigma bahwa sebuah kolektif itu tidak akan berumur panjang, dan kalau memang tidak produktif jangan sampai ada statement BUBAR lah, biarkan aja, vakum ya gapapa, berarti emang ga bisa dipaksakan. Pada waktunya untuk kembali, ya ayo. Dikatakan tidak produktif aja masih untung, bahkan sebagian orang-orang ada yang sudah kapok bikin band baru, ngeband juga gitu-gitu aja, haha. Intinya tetap berkarya sih, dan akhirnya aku memilih untuk ini”
TP        :           “Sedikit flashback sam, jadi founder Koalisi Nada itu termasuk sampean?”
Eko      :           “Jadi gini lho, ngomongin sejarah ya, awalnya emang aku aja. Sebelum jadi INI ITU, Koalisi Nada itu nama pertunjukan. Sekitar tahun awal, di 2010 ada sekitar 2-3 pertunjukan, setelah proses beberapa tahun, akhirnya aku bikin ini (tumblr).
TP        :           “terus sejak kapan tumblr ini dibuat mas?”
Eko      :           “Engga kok, tumblr ini muncul setelah peluncuran Album Kompilasi Koalisi Nada, sekitar 2011-2012an. Sebenernya ini butuh banget, untuk publikasi kabar-kabar, maupun wacana.”
TP        :           “Untuk sekitar 2011-2012an, genre musik yang ada di Kompilasi Koalisi Nada itu apa saja sih?”
Eko      :           “Rata-rata sih indie rock, karena di Malang secara dokumentasi kurang untuk music ini, makanya untuk band-band indie rock butuh wadah Koalisi Nada itu sendiri. Kalo pengen ngecek lagu-lagu dari Kompilasi, bisa download kok di tumblr Koalisi Nada (http://koalisinada.tumblr.com), dan inipun free. Pada waktu itu (2011-2012), rilisan fisiknya ada 20 dengan format CD, dan sudah habis. Dan baru 2013 kompilasi ini diunggah.”
TP        :           “Untuk proses perekaman lagunya direkam secara live barengan atau gimana?
Eko      :           “ooohh, untuk rekaman di studio, tiap band merekam lagunya sendiri-sendiri, engga dipusatkan satu tempat.”
TP        :           “Untuk masa indie rock itu, influencenya dari mana aja sih?”
Eko      :           “Macem-macem. Justru yang mengejutkan itu Intenna, mereka terbentuk antara 2010-2011, aku mendekati mereka, mulai dari kenalan, ngobrol-ngobrol, dan berteman. Akhirnya mereka mau terlibat dalam Kompilasi ini. Pada intinya, aku nemuin band-band yang mau berkolektif itu di acara, wah band ini menarik nih, belang sendiri, yang aku cari emang yang beda sama yang lain. Aku ga cari kontak sih, langsung aku temuin, dan akhirnya jadi teman. Dan dari itu aku ngerti sama arah musiknya to, misalnya INTENNA itu belang sendiri, mereka memainkan shoegaze yang 2011 hanya mereka yang memainkan genre itu. Trus COBRA dengan garagepunk (ada di youtube dokumentasi Koalisi Nada), DLL. Nah itu, rasa-rasa kaya gitu ga ada sekarang di Malang. Kenapa kok gitu? Karena itu tadi, dari bandnya sendiri entah kurang percaya diri, atau…… padahal itu dari soulnya orang-orangnya lo. Mereka ga bisa bertahan ketika dihadapkan dengan kesibukan, dan yaudah akhirnya bandnya jadi korban. Bahkan belum melahirkan apa-apapun, hanya sebatas kompilasi. Bersyukurlah Kompilasi ini masih ada. Hingga saat itu menurutkan yang berhasil seperti INTENNA dan ALSOO, yang seudah membuat album. Akhirnya aku memahami, bahwa sebagian dari mereka mengisi kekosongan waktu hanya terbatas waktu itu saja, ternyata mereka ga kecanduan, dan selesai.
TP        :           “Pesan untuk kolektif KAMPAKSQUAD mungkin?”
Eko      :           “Untuk sebuah kolektif, emang ga ada formula yang mengharuskan ini harus seperti ini, itu harus seperti itu. Jelas berbeda beda lah, sebuah tentangan tersendiri. Apa yang menurutmu cocok, ya coba diaplikasikan. Atau sambil berjalannya waktu, oohhh iya yang cocok dengan kita gini, akhirnya dengan sendiri menemukan formulanya, akibat dari pengalaman atau evaluasi dari apa yang sudah dilalui. Aku sih lebih ke cara (engga sekedar musik), dari hal-hal sederhana aja, itu akan lebih mudah, aku berpendapat, aku ngomong apa yang aku sudah lakukan, dan aku ngomong apa yang bisa aku lakukan, gitu lah. Ga mungkin aku ngomong, membual, atau ngomong gedhe, trus aku ga bisa melakukan, kan banyak gitu tuh, hehe. Misalnya kek bikin kompilasi tadi, itu sih menyakinkan kalo SDM teman-teman tuh udah bagus, ya ini aja yang dimaksimalkan.”
TP        :           “Kesimpulannya, apa yang dilakukan atas kesenangan, betul mas?”
Eko      :           “Iya dong, harus itu. Lakuin dah sambil jalan. Apa ga mubadzir, ketika kita bikin ginian, trus ga terurus. Kalo emang capek, emang udah waktunya break dulu. Tapi jangan sampai ada statement BUBAR, jangan! Biarkan aja, jangan dipaksa.


Kemudian dilanjutkan obrolan-obrolan dan candaan, pada akhirnya secangkir sudah kosong. Mas Eko akan melakukan aktifitas lain malam itu. Saya pun berpamitan dikarenakan tidak ada aktifitas lagi di warkop, hehe. Oh iya, mas Eko juga mempersilahkan buat kawan-kawan untuk nonton dokumentasi Koalisi Nada di Youtube (channel : koalisi nada), atau berbagai tulisan dan netlabel di tumblrnya (www.koalisinada.tumblr.com). Trimakasih mas Eko atas waktu disela-sela kesibukannya, kucup cing! [TP].